Sering kita lihat banyak karyawan kantoran khususnya di bidang IT tampil modis dengan full gadget tapi terlihat pucat dan berpenyakitan. Sumber utama dari masalah tersebut adalah karena terlalu lama duduk. Fakta membuktikan orang yang bekerja di kantor memang lebih banyak duduk daripada beraktifitas. Berdasarkan hasil survei di Amerika Serikat, tahun 2003 hingga 2004, warga Amerika sehari-hari lebih banyak duduk, baik di kantor atau di dalam kendaraan.
Dibandingkan dengan di tempat kerja lain, karyawan di lingkungan perkantoran lebih sering menghabiskan waktu dengan duduk bekerja di depan layar monitor. Hal ini dianggap berdampak buruk bagi kesehatan dan berat badan. Pasalnya, gerak fisik seseorang akan semakin berkurang dan membuat sejumlah otot tubuhpun tidak bekerja secara maksimal. Kurangnya gerakan otot tubuh tersebut akan sangat terkait dengan resiko beberapa penyakit seperti jantung, obesitas, metabolisme glukosa yang abnormal, diabetes, sindrom metabolisme, serta kanker.
Gara-Gara DUDUK!!!
Duduk, artinya adalah menonaktifkan otot. Sehingga jika anda adalah karyawan dengan durasi duduk yang sangat lama, sebaiknya tetap berusaha mengaktifkan otot-otot tubuh seperti menggunakan anak tangga daripada daripada lift, parkir jauh dari tempat kerja, mengurangi banyak aktifitas mengemudi misalnya diganti dengan jalan kaki atau naik sepeda, hal-hal ini perlu dilakukan karena meski sedikit tetap dapat membuat perbedaan bagi kesehatan Anda.

Secara umum diketahui orang-orang yang terlalu banyak duduk dan tidak pernah berolahraga memiliki risiko kematian lebih tinggi lagi, yakni 94 persen pada wanita dan 48 persen pada pria. Olahraga teratur, bahkan yang dilakukan sebentar, akan mengurangi risiko kematian akibat kebiasaan duduk lama.
Tim peneliti dari Swedia membeberkan kenapa posisi duduk membahayakan. Duduk adalah posisi paling pasif setelah berbaring, sehingga membakar kalori dalam jumlah sangat sedikit, bahkan jauh lebih banyak membakar kalori kala Anda gelisah, atau makan apel. Posisi berdiri menggerakkan otot punggung, pundak, dan kaki, sedangkan duduk tidak memberi tantangan fisik apapun, malah memaksanya untuk tidak aktif.
Anatomi manusia dirancang tidak untuk menghabiskan waktu lama dengan duduk. Posisi tulang belakang secara alami berbentuk S, tapi posisi duduk memaksa tulang membentuk kurva lebih rendah, sehingga membentuk C. Otot punggung dan perut yang seharusnya menopang tulang punggung menjadi tidak berfungsi. Belum lagi posisi dengkul yang membentuk 90 derajat, membuat otot pinggul dan harmstring menjadi pendek secara permanen dan otot bokong meregang. Peregangan otot dan sendi ini yang menyebabkan rentan mengalami cedera dan rasa sakit.
Solusinya? Cukup Bergerak dan Olahraga
Apa solusinya? Sangat mudah. Bergeraklah sesering mungkin. Ahli menyarankan berdiri setiap 30 menit untuk membakar kalori dan membebaskan otot. Sekalipun Anda berdiri untuk membuat kopi, itu cukup untuk membakar 30-50 kalori dan menjaga berat tubuh. Penelitian lebih lanjut, rata-rata orang dengan berat badan normal, berdiri lebih lama 2 jam daripada orang yang mengalami kegemukan.
Sebenarnya tekanan stres juga dapat membantu membakar kalori. Tapi karena hanya memiliki kemampuan kecil dalam membakar kalori, sedikit yang mau menerima stress agar sedikit sehat. Di sisi lain stress juga berdampak negatif bagi kesehatan psikologis.
Olahraga. Dalam kehidupan modern saat ini banyak orang yang melupakan pentingnya olahraga untuk tubuh. Padahal olahraga merupakan cara untuk sehat yang paling murah dengan hasil yang mengagumkan untuk kebugaran badan. Selain itu olahraga dapat dilaksanakan kapanpun dan dimanapun kita suka melakukannya baik siang maupun malam sesuai keinginan.
Selain menjadi banyak bergerak, olahraga juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Jika Anda senang melakukan olahraga meski tak terlalu lama namun sering atau lama namun dengan santai melakukannya, maka aktivitas itu bisa meningkatkan hormon-hormon baik dalam otak seperti adrenalin, serotonin, dopamin, dan endorfin. Hormon ini berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Studi yang dilakukan di Inggris memperlihatkan bahwa 83 persen orang yang memiliki ganguan mental mengandalkan olahraga untuk meningkatkan mood dan mengurangi kegelisahan.
Manfaat lain berolahraga juga meningkatkan kemampuan otak dan stress pun berkurang. Melalui latihan fisik yang rutin, konsentrasi, kreativitas, dan kesehatan mental akan semakin meningkat, karena olahraga bisa meningkatkan jumlah oksigen dalam darah dan mempercepat aliran darah menuju otak. Para ahli percaya bahwa hal-hal ini dapat mendorong reaksi fisik dan mental yang lebih baik.
Kesimpulannya...
Kesimpulannya untuk anda yang saat ini mungkin merasa terlalu sering bekerja duduk di belakang meja dan kurang dalam berolahraga, segera ubah gaya hidup anda untuk mulai memasukkan menu olahraga dalam jadwal harian anda, agar badan menjadi lebih sehat dan kualitas hidup anda meningkat.
