
"Siwa Ratri (Siwa Latri) artinya "malam siwa", adalah hari suci untuk memohon pengampunan dosa ke hadapan Hyang Widhi Wasa. Hari raya Siwa Ratri juga disebut malam penebusan dosa. Hari raya ini jatuh pada purwaning tilem sasih kepitu. Kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan pada hari tersebut adalah sebagai berikut:
- Sebelum melaksanakan seluruh kegiatan, maka terlebih dahulu dilaksanakan persembahyangan yang diperkirakan selesai tepat pada jam 06.00 dinihari.
- Selanjutnya tepat pada jam 06.00 dimulai kegiatan Monabrata (tidak berbicara), Upawasa (tidak makan dan minum) dan Mejagra (tidak tidur).
- Monabrata dilaksanakan 12 jam, Upawasa 24 jam, Mejagra selama 36 jam.
Sumber lain yang tidak diketahui namanya, menceritakan asal usul dari hari raya ini. Sejarah hari raya Siwa Ratri muncul dari cerita Lubdhaka, karya Empu Tanekung. Cerita ini menceritakan Lubdhaka sebagai seorang pemburu melakukan himsa karma (perbuatan membunuh). Bertepatan dengan malam Tilem Kepitu, perburuan Lubdhaka hingga larut malam tanpa hasil. Menyiasati gangguan binatang buas, diceritakan untuk menghilangkan kantuk, Lubdhaka naik pohon Bila. Di atas pohon dia memetik daun. Tanpa disadari daun bila berjumlah 108 helai itu jatuh di atas lingga dari Dewa Siwa. Jumlah 108 itu merupakan angka keramat bagi umat Hindu. Sampai diceritakan Lubdhaka bertemu dengan Dewa Siwa. Oleh Dewa Siwa dosa-dosa Lubdhaka diberi pengampunan. Cerita Lubdhaka ini sampai sekarang menjadi inspirasi umat Hindu dalam melaksanakan perayaan Siwalatri sekaligus untuk melakukan shrada dan bhakti kepada Tuhan.
Kalau kita merayakan hari raya Siwa Ratri seperti Lubdhaka, bisa dibayangkan pikiran dan pendapat orang-orang yang melihat kita. Pasti aneh-aneh, hehehheeee.... lagipula, di kota kaya sekarang, udah gak ada yang namanya 'pohon bila'... jangankan pohon, rumput pun sulit hidup :D untuk itu, tata cara perayaan hari raya Siwa Ratri pun disesuaikan. Seperti dalam artikel pada babadbali.com, sekarang umumnya perayaan hari raya Siwa Ratri diisi dengan acara-acara kerohanian misalnya membaca kitab suci Weda, mendalami ajaran agama, mengadakan malam sastra, dan lain-lain. Walapun ada juga yang melakukan tapa(renungan) dan puasa seperti halnya Lubdhaka.
Klo teman2 bagaimana merayakan hari raya Siwa Ratri? Hehehe... apa pun caranya, ... saya ucapkan, " Selamat hari raya Siwa Ratri ya :) "