24 Mei 2012

Cangkir Kopi

Suatu hari, seorang Profesor kedatangan beberapa orang mantan mahasiswanya yang sudah bekerja dibeberapa perusahaan. Mereka bermaksud mengeluhkan dan meminta nasehat kepada sang Profesor yang dikenal bijak itu terkait beberapa persoalan yang mereka hadapi ditempat kerja mereka. Setelah mereka dipersilahkan duduk, sang Profesor masuk ke dapur dan kembali dengan seteko kopi panas. Menariknya, beliau membawa cangkir yang bermacam-macam jenis dan bahannya, ada cangkir yang terbuat dari kristal yang cantik, dari bahan beling kaca, logam, melamin, bahkan ada cangkir yang terbuat dari bahan plastik yang nampak murahan dan tidak menarik.

“Silahkan kalian tuang kopinya sendiri ya… “  ujar sang Profesor ramah. Setelah mereka menuangkan kopi ke cangkirnya masing-masing, beliau berkata, “ Kalian telah memilih cangkir yang cantik dan bagus, dan sekarang yang tersisa hanyalah sebuah cangkir yang tidak menarik. Memilih yang terbaik adalah hal yang wajar dan sama sekali tidak tercela, namun dari situlah awal munculnya masalah yang sering kita semua hadapi”.

Melihat mereka nampak bingung, sang Profesor pun menjelaskan maksudnya, “Ketika kita tidak mendapatkan cangkir yang bagus, perasaan kita menjadi terganggu, perasaan kita menjadi tidak nyaman. Kita mulai melirik cangkir yang dipegang orang lain dan membanding-bandingkan dengan cangkir yang kita pegang. Pikiran kita pun terfokus pada cangkir itu dan melupakan kopinya, padahal yang sesungguhnya yang kita nikmati bukanlah cangkirnya, melainkan kopinya….!”

------------***

Kawans, dalam kehidupan nyata, cangkir itu mewakili pekerjaan, posisi, jabatan, kekayaan, dan aksesoris/ perhiasan hidup lainnya dalam kehidupan kita, sedangkan kopi, justru itulah kehidupan yang sebenarnya. Jangan biarkan cangkir yang hanya wadah dan aksesoris mengurangi harum dan nikmatnya kopi. Seseorang boleh saja menaruh kopinya dalam cangkir kristal yang mewah, namun belum tentu ia dapat menikmatinya. Artinya, boleh jadi seseorang memiliki jabatan tinggi dan harta melimpah, namun belum tentu ia dapat hidup tenang tanpa tekanan serta dapat tidur dengan nikmat dan pulas seperti yang sering kita lihat pulasnya tidur pada kebanyakan ‘orang-orang biasa’.

Menjadi orang bahagia tidaklah sulit, dan juga tidak membutuhkan biaya yang tinggi. Jika kita mau, bahagia itu dapat kita wujudkan saat ini juga, karena memang pada dasarnya setiap kita memiliki semua syarat yang dibutuhkan untuk menjadi bahagia, tinggal bagaimana kita mampu menemukan, menyadari, memunculkan dan mewujudkannya. Dan kita tidak pernah mengijinkan kerikil-kerikil kecil merenggut dan membatalkan kebahagian yang kita impikan.

Salah satu syarat utama menjadi orang yang berbahagia adalah mensyukuri segala apa yang Tuhan tetapkan pada kita bagaimanapun keadaannya. Fokus perhatian kita adalah bagaimana kita bisa menikmati setiap episode kehidupan kita dengan penuh kesyukuran, menyikapi semua anugerah dan kebaikan Tuhan dengan sikap terbaik yang mampu kita lakukan, serta mengisi hari-hari dimana kita masih diberi kesempatan hidup ini dengan hal-hal yang benar dan positif, serta menebarkan sebanyak-banyak kebaikan untuk sebesar-besar kemanfaatan bagi sesama.

Cerita ini saya kutip dari sharing di milis tetangga. Terima kasih pak Trisno Mei atas sharingnya.
»»  READMORE...

08 April 2012

3 Types of Programmers and Software Engineers

Mengobrol beberapa saat sambil mengisi waktu luang, ada pelajaran berharga dan informasi menarik yang saya dapat dari seorang teman tentang programmer dan software engineer. Sedikit catatan walaupun sekilas programmer dan software engineer pekerjaannya mirip tapi sebenarnya masing-masing memiliki fokus dan pendekatan sendiri-sendiri. Programmer membuat aplikasi dengan fokus pada struktur coding dengan pendekatan bahasa pemrograman tertentu. Sedangkan software engineer lebih fokus pada struktur makro aplikasi dan fungsi-fungsi yang berjalan di dalamnya. Terkadang di lapangan banyak kita jumpai programmer juga merangkap sebagai software engineer dan sebaliknya, sehingga perbedaan di antara kedua job description tersebut sangat tipis. (CMIWW)

Kembali ke pembahasan mengenai tipe seorang 'programmer' (saya sebut salah satu saja biar singkat). Berdasarkan sifat aplikasi yang dibuat dan penerapannya, programmer dibagi menjadi 3 tipe:
  1. Desktop Programmer. Programmer tipe ini umumnya sangat kreatif dan senang mempelajari hal-hal yang baru. Mereka senang mencoba-coba membangun dan mengembangkan aplikasi yang sederhana namun manfaat dari aplikasi tersebut hanya dirasakan oleh dirinya sendiri atau hanya sebagian kecil orang yang ada disekitarnya, seperti halnya aplikasi desktop pada komputer. Mereka tidak terlalu peduli terhadap fungsi security dari aplikasi yang dibangun, karena sebenarnya aplikasi tersebut dirancang untuk digunakan oleh dirinya sendiri saja. Kira-kira sekitar 50% orang yang menyebut dirinya programmer sebenarnya adalah seorang Desktop Programmer. 

  2. Enterprise Programmer. Programmer tipe ini banyak kita jumpai di perusahaan IT atau pengembang aplikasi. Dibandingkan dengan Desktop Programmer, programer tipe ini sudah lebih ahli dan terampil dalam membangun dan mengembangkan suatu aplikasi. Aplikasi yang dibangunnya pun banyak digunakan untuk mendukung operasional perusahaan-perusahaan. Ciri-ciri aplikasinya bekerja dalam suatu private network (intranet) dan sudah memiliki faktor security, namun security disini masih sebatas pada untuk mencegah adanya kesalahan dari manusia (human error) dalam mengoperasikan aplikasi tersebut. Karakteristik lainnya, walaupun digunakan secara luas oleh banyak orang, namun jumlah pengguna aplikasi di level enterprise ini sebenarnya masih dapat diestimasi dan diperkirakan beban trafiknya, sehingga hampir tidak ada isu traffic overload. Kira-kira sekitar 40% dari programmer yang ada berperan sebagai seorang Enterprise Programmer.

  3. Internet Programmer. Programmer tipe ini sangat sedikit jumlahnya. Agak sulit membedakannya dari sisi orang atau programmernya, namun kita dapat melihat dari aplikasi yang sudah dibangun. Seorang Internet Programmer sangat memperhatikan unsur security dalam aplikasi, sehingga aplikasi yang dibangunnya cukup secure bahkan jika aplikasinya bekerja dalam public network (internet). Security yang didesain tidak hanya dari unsur human error, namun juga perlindungan dari ancaman hacking atau cracking dari pihak lain yang tidak kita ketahui. Karakteristik lainnya, aplikasi yang dibangunnya cukup reliable, artinya dapat diakses oleh orang yang sangat banyak dalam waktu yang bersamaan dari seluruh dunia melalui internet dan tetap berfungsi dengan baik. Perlu ilmu dan teknik tersendiri untuk membangun aplikasi yang reliable, mulai dari analisa perhitungan beban trafik sampai pendeteksian ancaman hacking atau cracking dari pihak lain, karena jika aplikasi tersebut bekerja dalam public network (internet), maka user pengguna aplikasi tersebut akan sangat luas, tidak dikenal dan jumlahnya bisa menjadi tak terbatas -sangat banyak sekali-. Melihat dari banyaknya berita tentang situs yang di-hack atau sistem yang crash di internet, diperkirakan mungkin Internet Programmer jumlahnya tidak lebih dari 10% dari programmer yang ada di dunia
Ketiga tipe programmer di atas memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan hidup di dunia yang berbeda-beda pula. Sekarang tergantung kita ingin menjadi seperti yang mana. Have a nice coding ;D.
»»  READMORE...

Phenomenon of Meeting (Rapat Anggota)

Siapapun yang pernah ikut dalam salah satu organisasi (unit kegiatan) mahasiswa di kampus atau tergabung dalam suatu organisasi serikat karyawan atau koperasi di lingkungan kantor pasti tahu yang namanya Rapat Anggota. Biasanya rapat anggota diadakan ketika ada pergantian pengurus atau perubahan AD/ART organisasi. Kalau di organisasi kemahasiswaan di kampus, rapat anggota mungkin intensitasnya lebih sering, seperti penerimaan anggota baru, sosialisasi kegiatan tahunan, laporan pertanggungjawaban kegiatan biasanya dilakukan bersama dengan rapat anggota. Selain jumlah anggota lebih sedikit, konsentrasi massa yang terpusat lebih memudahkan organisasi kemahasiswaan di kampus untuk melaksanakan rapat anggota.

Walaupun berbeda tempat, waktu dan generasi -satu di kantor dan yang satu di kampus- namun kendala yang sering dihadapi tidak jauh berbeda, yakni masalah 'keikutsertaan anggota'. Saya tulis 'keikutsertaan' karena banyak kejadian menunjukkan bahwa kehadiran seseorang secara fisik tidak menjamin bahwa dia ikut serta dalam kegiatan tersebut. Semua pengurus organisasi pasti berfikir keras memikirkan bagaimana cara untuk menarik minat dan keikutsertaan anggota. Uniknya adalah disini. Cara organisasi di kantor dan di kampus untuk menarik massa sangat jauh berbeda. Jika waktu di kampus kita berusaha diajak untuk tampil idealis dan aktif dalam gerakan kemahasiswaan, saat di lingkungan kerja (kantor) hal itu berubah. Di sini para karyawan tidak tertarik untuk tampil idelis, bagi mereka masih ada banyak hal yang lebih prioritas. Namun ada satu hal yang mampu menarik massa karyawan yang cukup besar yaitu 'Doorprize' ($.$)

Tanpa ada maksud untuk menjelek-jelekan, namun kenyataan di lapangan bahwa fokus isu yang ada di benak 'mahasiswa' dan 'karyawan' sangat berbeda. Jiwa mahasiswa masih mencari jati diri, menginginkan pengakuan dari banyak pihak tentang eksistensinya di kampus. Tapi orang pada level karyawan (apalagi yang sudah sepuh) tidak berpikir untuk mencari jati diri lagi, waktu mereka sudah cukup terkuras untuk memikirkan bagaimana cara memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya sehari-hari. Sedikit peluang untuk mendapatkan 'doorprize'  bagi mereka seperti secercah sinar untuk meringankan beban hidup mereka.

Perubahan lingkungan dari kampus ke kantor yang saya alami saat ini pun perlahan tapi pasti harus diikuti dengan perubahan pola pikir dari kehidupan mahasiswa ke kehidupan kantor. Jadi sudah saatnya kita 'menunggu doorprize' $.$.
»»  READMORE...

28 Juli 2010

Resiko Kesehatan Bagi Karyawan Kantor dan Tips untuk Mengatasinya

Sering kita lihat banyak karyawan kantoran khususnya di bidang IT tampil modis dengan full gadget tapi terlihat pucat dan berpenyakitan. Sumber utama dari masalah tersebut adalah karena terlalu lama duduk. Fakta membuktikan orang yang bekerja di kantor memang lebih banyak duduk daripada beraktifitas. Berdasarkan hasil survei di Amerika Serikat, tahun 2003 hingga 2004, warga Amerika sehari-hari lebih banyak duduk, baik di kantor atau di dalam kendaraan.

Dibandingkan dengan di tempat kerja lain, karyawan di lingkungan perkantoran lebih sering menghabiskan waktu dengan duduk bekerja di depan layar monitor. Hal ini dianggap berdampak buruk bagi kesehatan dan berat badan. Pasalnya, gerak fisik seseorang akan semakin berkurang dan membuat sejumlah otot tubuhpun tidak bekerja secara maksimal. Kurangnya gerakan otot tubuh tersebut akan sangat terkait dengan resiko beberapa penyakit seperti jantung, obesitas, metabolisme glukosa yang abnormal, diabetes, sindrom metabolisme, serta kanker.

Gara-Gara DUDUK!!!

Duduk, artinya adalah menonaktifkan otot. Sehingga jika anda adalah karyawan dengan durasi duduk yang sangat lama, sebaiknya tetap berusaha mengaktifkan otot-otot tubuh seperti menggunakan anak tangga daripada daripada lift, parkir jauh dari tempat kerja, mengurangi banyak aktifitas mengemudi misalnya diganti dengan jalan kaki atau naik sepeda, hal-hal ini perlu dilakukan karena meski sedikit tetap dapat membuat perbedaan bagi kesehatan Anda.

Hasil penelitian mengatakan, "Semakin lama Anda duduk, makin sedikit energi yang dipakai. Hal ini lama-lama bisa menyebabkan kegemukan dan berpengaruh pada metabolisme," kata Dr Alpa Patel, ahli epidemiologi dari American Cancer Society. Ia menambahkan, otot tubuh, terutama otot kaki, jika jarang dipakai akan merangsang atau menekan beberapa hormon yang berpengaruh pada trigliserida, kolesterol yang berujung pada meningkatnya risiko penyakit jantung.

Secara umum diketahui orang-orang yang terlalu banyak duduk dan tidak pernah berolahraga memiliki risiko kematian lebih tinggi lagi, yakni 94 persen pada wanita dan 48 persen pada pria. Olahraga teratur, bahkan yang dilakukan sebentar, akan mengurangi risiko kematian akibat kebiasaan duduk lama.

Tim peneliti dari Swedia membeberkan kenapa posisi duduk membahayakan. Duduk adalah posisi paling pasif setelah berbaring, sehingga membakar kalori dalam jumlah sangat sedikit, bahkan jauh lebih banyak membakar kalori kala Anda gelisah, atau makan apel. Posisi berdiri menggerakkan otot punggung, pundak, dan kaki, sedangkan duduk tidak memberi tantangan fisik apapun, malah memaksanya untuk tidak aktif.

Anatomi manusia dirancang tidak untuk menghabiskan waktu lama dengan duduk. Posisi tulang belakang secara alami berbentuk S, tapi posisi duduk memaksa tulang membentuk kurva lebih rendah, sehingga membentuk C. Otot punggung dan perut yang seharusnya menopang tulang punggung menjadi tidak berfungsi. Belum lagi posisi dengkul yang membentuk 90 derajat, membuat otot pinggul dan harmstring menjadi pendek secara permanen dan otot bokong meregang. Peregangan otot dan sendi ini yang menyebabkan rentan mengalami cedera dan rasa sakit.

Solusinya? Cukup Bergerak dan Olahraga

Apa solusinya? Sangat mudah. Bergeraklah sesering mungkin. Ahli menyarankan berdiri setiap 30 menit untuk membakar kalori dan membebaskan otot. Sekalipun Anda berdiri untuk membuat kopi, itu cukup untuk membakar 30-50 kalori dan menjaga berat tubuh. Penelitian lebih lanjut, rata-rata orang dengan berat badan normal, berdiri lebih lama 2 jam daripada orang yang mengalami kegemukan.

Sebenarnya tekanan stres juga dapat membantu membakar kalori. Tapi karena hanya memiliki kemampuan kecil dalam membakar kalori, sedikit yang mau menerima stress agar sedikit sehat. Di sisi lain stress juga berdampak negatif bagi kesehatan psikologis.

Olahraga. Dalam kehidupan modern saat ini banyak orang yang melupakan pentingnya olahraga untuk tubuh. Padahal olahraga merupakan cara untuk sehat yang paling murah dengan hasil yang mengagumkan untuk kebugaran badan. Selain itu olahraga dapat dilaksanakan kapanpun dan dimanapun kita suka melakukannya baik siang maupun malam sesuai keinginan.

Selain menjadi banyak bergerak, olahraga juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Jika Anda senang melakukan olahraga meski tak terlalu lama namun sering atau lama namun dengan santai melakukannya, maka aktivitas itu bisa meningkatkan hormon-hormon baik dalam otak seperti adrenalin, serotonin, dopamin, dan endorfin. Hormon ini berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Studi yang dilakukan di Inggris memperlihatkan bahwa 83 persen orang yang memiliki ganguan mental mengandalkan olahraga untuk meningkatkan mood dan mengurangi kegelisahan.

Manfaat lain berolahraga juga meningkatkan kemampuan otak dan stress pun berkurang. Melalui latihan fisik yang rutin, konsentrasi, kreativitas, dan kesehatan mental akan semakin meningkat, karena olahraga bisa meningkatkan jumlah oksigen dalam darah dan mempercepat aliran darah menuju otak. Para ahli percaya bahwa hal-hal ini dapat mendorong reaksi fisik dan mental yang lebih baik.

Kesimpulannya...

Kesimpulannya untuk anda yang saat ini mungkin merasa terlalu sering bekerja duduk di belakang meja dan kurang dalam berolahraga, segera ubah gaya hidup anda untuk mulai memasukkan menu olahraga dalam jadwal harian anda, agar badan menjadi lebih sehat dan kualitas hidup anda meningkat.
»»  READMORE...